Jakarta, CNN Indonesia — Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri menyebut proses penyaluran bantuan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) berupa beras terhambat di wilayah Yogyakarta.
Hambatan tersebut diketahui dari hasil monitoring Satgas Pangan Daerah Polda DIY, Badan Pangan Nasional, Kepala Kanwil Bulog serta jajaran Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Yogyakarta.
Anggota Satgas Pangan Bareskrim Kombes Hermawan menyebut hambatan itu setidaknya terjadi pada tiga kelurahan di Yogyakarta. Ia mengatakan proses penyaluran bantuan di ketiga wilayah tersebut hanya mencapai 52 persen.
“Hambatan saat ini masih 52 persen penyaluran karena petugas yang membagikan bantuan pangan di Kelurahan sibuk, dengan kegiatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2024,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (21/8).
Hermawan mengungkap ketiga kelurahan yang mengalami hambatan itu yakni Kelurahan Rejo Winangun dengan 600 orang penerima bantuan, Kelurahan Imogiri dan Kebon Agung dengan masing-masing penerima 281 dan 785 warga.
Ia menjelaskan sesuai aturan yang ada seluruh warga tersebut bakal mendapatkan bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 kilogram per keluarga. Kendati demikian, kata dia, penyerahan bantuan akan dilakukan lewat verifikasi KTP dengan mencocokkan KPM yang terdaftar di aplikasi.
Lebih lanjut, Hermawan mengatakan dari hasil monitoring yang dilakukan diketahui Gudang Bulog Purwomartani memiliki stok beras sebanyak 3.187.350 kg. Akan tetapi dari target penyaluran Kota Yogyakarta sebesar 272.360 kg baru terealisasi sebanyak 51.100 kg.
Sementara untuk target penyaluran bantuan di Kabupaten Sleman sebesar 914.750 kg baru terealisasi sebanyak 473.710 kg. Kemudian target penyaluran di Kabupaten Bantul sebesar 475.630 kg dengan realisasi 245.280 kg.
Selanjutnya Gudang Bulog Logandeng tercatat mempunyai stok beras sebesar 1.693.585 kg. Adapun target penyaluran di Gunung Kidul sebanyak 1.083.940 kg namun baru terealisasi sebanyak 770.090 kg.
Kemudian Gudang Bulog di Sendang Sari memiliki stok beras sebanyak 1.347.990 kg dengan target penyaluran 250.000 kg dengan realisasi baru mencapai 114.360 kg.
“Gudang Bulog di Triharjo itu stok beras 1.349.540 kg. Target penyaluran bahan pangan di Kabupaten Kulon Progo 576.420 kg, dan realisasi 301.830 kg. Kemudian, target di Kabupaten Bantul itu 300 ribu kg, dengan realisasi 157.990 kg,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Hermawan menyebut stok beras di Kantor Bulog DIY sebesar 7.578.465 kg dengan target penyaluran bahan pangan di DIY sebanyak 3.873.100. Akan tetapi, ia menyebut realisasi penyalurannya sampai saat ini baru sebanyak 2.078.330 kg.
“Targetnya Bulog akan menyelesaikan sampai akhir bulan Agustus 2024 mencapai 100 perseh dan diharapkan bulan September tinggal verifikasi administrasi oleh BPK,” pungkasnya.
Sumber : https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240821203400-12-1135911/bareskrim-sebut-penyaluran-bantuan-pangan-terhambat-di-yogyakarta